
Tips agar tidak panik dalam Menghadapi Perkembangan Virus Corona
Ingat, kamu harus tetap kritis, waspada, dan Penyebaran penyakit COVID-19 kini telah menjadi tantangan global yang membutuhkan tindakan nyata dari semua pihak. Bahkan, WHO (World Health Organization) telah menyatakan bahwa COVID-19 sebagai pandemi. Tindakan pencegahan dan juga penanggulangan dari penyakit ini tak hanya harus dilakukan secara individu, tetapi juga oleh perusahaan, institusi, sekolah, dan organisasi lainnya di seluruh dunia.Untuk mencegah penyakit ini meluas kita harus melakukan persiapan. Apa itu persiapan yang harus kamu lakukan? Hal terpenting adalah jangan panik, namun harus tetap siap. Faktanya, hampir sebagian besar pasien COVID-19 sudah berhasil dinyatakan sembuh. Mau tahu caranya agar bisa tetap tenang dan waspada terhadap gejala terinfeksi virus corona? Ini dia tipsnya.
- Bicara dengan orang terdekat agar bisa tetap tenang
Sejak Presiden Joko Widodo secara resmi mengonfirmasi kasus pertama COVID-19 di Indonesia, banyak masyarakat yang panik. Salah satu efeknya adalah fenomena panic buying. Banyak banget orang yang langsung menyerbu pusat-pusat perbelanjaan dan memborong bahan-bahan pokok.Sangat normal jika kamu merasa cemas, takut, sedih, atau khawatir dengan masuknya COVID-19 ke Indonesia. Untuk membantu menenangkan kecemasan atau kepanikan kamu, kamu bisa bicara dengan orang yang kamu percaya, seperti keluarga atau sahabat terdekat.
- Hanya percayai informasi yang akurat
Pasti kamu sudah tahu bahwa virus corona termasuk virus yang berbahaya. Untuk itu, penting untuk kamu terus menggali informasi yang akurat dan bukan hoax. Kumpulkan berbagai informasi terpercaya yang akan membantu kamu memperkirakan risiko yang mungkin kamu miliki. Dengan begitu, tindakan pencegahan yang bisa kamu lakukan pun tepat. Beberapa situs atau pihak berwenang yang kredibel antara lain Kementrian Kesehatan RI atau WHO (World Health Organization).
- Terapkan gaya hidup sehat
Fokus terhadap keselamatan diri kamu sendiri agar bisa meminimalisir risiko terjangkit virus tersebut. Mulai dengan menjaga sanitasi diri dengan rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol. Rajin membersihkan area sekitar kamu karena virus ini bisa menempel pada berbagai benda. Jaga asupan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan rutin berolahraga. Psst, tunda dulu perjalanan ke luar negeri, terutama ke negara yang banyak terdampak.
- Kurangi intensitas paparan di media
Banyaknya berita yang berkembang di berbagai media, baik itu media sosial, TV, radio, sebagainya, bisa membuat kita semakin cemas dan takut. Jika kamu merasa semakin terganggu dan semakin cemas dengan pemberitaan media, kamu boleh mengurangi intensitas paparan berita di media atau gadget. Kamu juga bisa lho memblokir kata-kata yang terkait dengan COVID-19 di internet, seperti virus, penyakit corona, dan sebagainya.
- Kelola emosi dan stres dengan baik
Terkadang kita hanya berfokus untuk menjaga kondisi tubuh yang prima, namun mengabaikan kondisi mental. Di kondisi yang seperti sekarang ini, setiap orang akan rentan terkena stres atau kepanikan dan kegelisahan akan penyakit yang mungkin datang. Jangan sampai kamu terlarut dalam pikiran negatif yang membuat rasa cemas semakin parah. Saat krisis seperti ini, cobalah ingat-ingat aktivitas apa yang bisa membuat pikiran kamu lebih tenang. Respon yang terlalu berlebihan hanya akan menimbulkan masalah baru.jaga kesehatan dengan baik.
Sumber dari :
Tribunnews.com
#Dokumentasi dan Publikasi
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Pembelajaran Jarak Jauh TK RICCI 1
Selama masa Pandemi TK RICCI 1 mengadakan kegiatan pembelajaran jarak jauh dengan metode Daring,sebagai berikut ; KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI ZOOM / VIDEO TUTORIAL/ WHATSAPP/GOOG
HUT ke-75 Kemerdekaan RI
Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI di tengah perjuangan keras menghadapi dampak pandemi covid-19, oleh Indonesia seyogyanya dapat dijadikan momentum dengan memanfaatkan gold
Hari Anak Nasional
Akibat pandemi Covid-19, perayaan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2020 jadi berbeda dari tahun sebelumnya. Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempu